jelajahhijau – Fenomena benda langit selalu menarik perhatian masyarakat, terlebih jika terjadi secara tiba-tiba di langit Indonesia. Dalam beberapa dekade terakhir, sejumlah peristiwa meteor jatuh sempat membuat heboh karena menimbulkan cahaya terang, ledakan keras, bahkan kerusakan di permukaan bumi. Kejadian-kejadian ini tak hanya memicu rasa ingin tahu masyarakat, tetapi juga menjadi bahan penelitian penting bagi para astronom dan badan antariksa nasional. Berikut lima peristiwa meteor jatuh yang pernah mengguncang Indonesia dan masih diingat hingga kini.
- Meteor Jatuh di Bone, Sulawesi Selatan (2009)
Salah satu peristiwa meteor paling terkenal di Indonesia terjadi pada tahun 2009 di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Warga dikejutkan oleh suara ledakan besar di langit yang bahkan terdengar hingga ratusan kilometer. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kemudian mengonfirmasi bahwa peristiwa tersebut disebabkan oleh ledakan meteor di atmosfer, bukan aktivitas vulkanik atau pesawat. Menurut NASA, energi ledakan meteor Bone mencapai 50 kiloton TNT, setara dengan beberapa kali kekuatan bom Hiroshima. Fenomena ini kemudian dikategorikan sebagai salah satu ledakan meteor terbesar di dunia pada dekade 2000-an. - Meteor Jatuh di Lampung (2010)
Setahun setelah kejadian Bone, masyarakat Lampung kembali dihebohkan dengan laporan benda langit yang jatuh di daerah setempat. Warga sempat melihat cahaya melintas cepat di langit pada malam hari sebelum terdengar suara dentuman keras. Tim dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) saat itu menelusuri lokasi dugaan jatuhnya meteor dan menemukan sejumlah serpihan batu berwarna hitam keabu-abuan. Hasil analisis menunjukkan bahwa serpihan tersebut merupakan meteorit stony chondrite, jenis batuan yang umum ditemukan pada meteor berukuran sedang. - Meteor Menyala di Aceh (2020)
Fenomena serupa juga terjadi di Aceh pada tahun 2020, ketika langit malam tiba-tiba dipenuhi cahaya hijau terang yang melesat cepat sebelum menghilang di cakrawala. Video penampakan tersebut viral di media sosial dan menjadi perbincangan nasional. LAPAN kemudian memastikan bahwa cahaya tersebut memang berasal dari meteor berukuran kecil yang terbakar habis di atmosfer. Meskipun tidak ada sisa material yang ditemukan di darat, peristiwa ini kembali mengingatkan publik bahwa Indonesia termasuk kawasan yang cukup sering dilintasi meteor karena letak geografisnya yang luas dan berada di garis khatulistiwa. - Meteor Jatuh di Buleleng, Bali (2021)
Pada Januari 2021, warga Buleleng, Bali, dibuat panik oleh suara dentuman disertai getaran ringan yang terasa di beberapa kecamatan. Tak lama kemudian, sejumlah kamera CCTV menangkap cahaya terang melintas di langit. LAPAN mengonfirmasi bahwa dentuman dan cahaya tersebut berasal dari meteor yang meledak di udara pada ketinggian sekitar 20–25 kilometer di atas permukaan laut. Ledakan atmosfer ini menimbulkan gelombang kejut yang menyebabkan kaca jendela bergetar di beberapa rumah warga. Untungnya, tidak ada laporan korban jiwa maupun kerusakan serius akibat kejadian ini. - Meteor di Sumedang, Jawa Barat (2023)
Kejadian terbaru terjadi pada Agustus 2023, ketika warga Sumedang, Jawa Barat, melaporkan adanya cahaya besar yang melintas dan diikuti suara gemuruh. Beberapa waktu kemudian, ditemukan batu berwarna hitam pekat di area perkebunan warga. Setelah diteliti oleh tim Pusat Sains Antariksa BRIN, batu tersebut dikonfirmasi sebagai meteorit dengan komposisi besi dan nikel. Fenomena ini kembali menyita perhatian masyarakat, terutama karena peristiwa serupa jarang meninggalkan material yang bisa diteliti langsung. Penemuan tersebut kini disimpan sebagai koleksi riset di lembaga antariksa Indonesia.
Fenomena meteor jatuh memang jarang menimbulkan bahaya serius bagi manusia karena sebagian besar benda langit akan terbakar habis di atmosfer sebelum mencapai permukaan bumi. Namun, setiap kejadian selalu menjadi pengingat bahwa bumi kita terus berinteraksi dengan objek luar angkasa dalam skala yang sulit diprediksi. Selain itu, kejadian-kejadian ini juga membuka peluang besar bagi pengembangan riset astronomi dan geofisika di Indonesia, terutama dalam memahami dinamika ruang angkasa yang memengaruhi kehidupan di bumi.
