jelajahhijau – Pada Senin, 7 Juli 2025, hingga pukul 07.00 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah peristiwa bencana alam yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Beberapa di antaranya meliputi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), tanah longsor, dan banjir yang berdampak pada ribuan warga. Pemerintah daerah, BPBD, serta aparat penanggulangan bencana tengah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi dampak dan memulihkan kondisi warga terdampak.
1. Karhutla di Aceh Barat: Luas Lahan Terbakar dan Respons Cepat
Kebakaran hutan dan lahan terjadi di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, dengan titik api tersebar di tiga kecamatan, yaitu Arongan Lambalek, Johan Pahlawan, dan Woyla Barat. Setidaknya lima gampong terdampak dengan total luas lahan terbakar mencapai sekitar sembilan hektare. Tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Tim Reaksi Cepat BPBD Aceh Barat bersama petugas pemadam kebakaran langsung bergerak ke lokasi dengan membawa armada pemadaman. Kendati demikian, upaya pemadaman masih menemui kendala akibat akses medan yang sulit dan keterbatasan sumber air di sekitar lokasi kebakaran.
2. Karhutla di Dairi dan Nias Utara
Kebakaran juga terjadi di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, tepatnya di Desa Paropo. Api muncul sejak Jumat sore dan melahap sekitar 28 hektare lahan. Tidak ada korban jiwa, namun petugas masih melakukan pendinginan di beberapa titik untuk mencegah api kembali muncul.
Sementara itu, di Kabupaten Nias Utara, kebakaran melanda Desa Muzoi, Kecamatan Lahewa Timur. Luas area terdampak diperkirakan mencapai sepuluh hektare. Tim gabungan dari BPBD, TNI, dan masyarakat berupaya keras memadamkan api dengan peralatan seadanya. Medan terjal dan minimnya pasokan air menjadi kendala utama dalam proses pemadaman di kedua wilayah tersebut.
3. Longsor di Lampung: Akses Jalan Tertutup Material Tanah
Tanah longsor terjadi di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, terutama di Kecamatan Pugung dan Kecamatan Bulok. Longsor dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari terakhir. Akibatnya, sekitar 40 kepala keluarga terdampak, 40 rumah mengalami kerusakan, dan enam jembatan dilaporkan rusak.
Material longsor yang menutup jalan membuat petugas kesulitan mencapai beberapa titik lokasi. BPBD Tanggamus telah melakukan asesmen lapangan serta berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengerahkan alat berat guna membersihkan material dan membuka kembali akses jalan. Bantuan logistik juga mulai disalurkan ke warga terdampak.
4. Banjir di Tangerang Selatan: Ratusan Rumah Terendam
Curah hujan tinggi yang melanda Kota Tangerang Selatan pada akhir pekan menyebabkan banjir di sejumlah kecamatan dan kelurahan. Data sementara mencatat sekitar 840 kepala keluarga terdampak dan 840 rumah tergenang air dengan ketinggian bervariasi.
Petugas BPBD Tangsel bergerak cepat melakukan evakuasi warga ke tempat aman serta mendirikan posko sementara di beberapa titik. Sebagian wilayah sudah mulai surut, namun beberapa daerah seperti Kayu Gede 1 dan Pondok Maharta masih tergenang. Upaya penyedotan air dan pembersihan lingkungan terus dilakukan agar aktivitas warga bisa segera kembali normal.
5. Imbauan dan Langkah Antisipasi Lanjutan
BNPB mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana, terutama kebakaran hutan dan lahan di musim kemarau serta longsor di wilayah rawan hujan ekstrem. Masyarakat diharapkan segera melapor ke pihak berwenang apabila menemukan tanda-tanda bahaya atau titik api di sekitar lingkungan.
Selain itu, pemerintah daerah diminta memperkuat koordinasi lintas sektor, memperbarui data wilayah rawan bencana, dan memastikan kesiapan logistik di lapangan. Tantangan terbesar petugas di lapangan saat ini meliputi akses ke lokasi bencana yang sulit, terbatasnya sumber daya, dan perubahan cuaca yang tidak menentu.
Meskipun berbagai bencana masih terjadi di sejumlah daerah, sinergi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat terus menjadi kunci utama dalam mempercepat proses penanganan dan pemulihan pascabencana.
