jelajahhijau.com Upaya menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian alam kembali ditegaskan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. Melalui kolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kegiatan penanaman pohon digelar di wilayah Bogor Selatan sebagai bagian dari komitmen bersama untuk memperkuat program penghijauan nasional.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung. Langkah ini bukan sekadar seremoni, tetapi bentuk nyata dari kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah untuk mengembalikan fungsi ekologis kawasan yang selama ini menjadi paru-paru hijau Jawa Barat.
Komitmen Nyata untuk Lingkungan
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyampaikan apresiasi kepada KLHK atas dukungan yang terus diberikan untuk menjaga kelestarian kawasan Puncak dan Bogor Selatan. Ia menegaskan bahwa pelestarian lingkungan harus menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah.
“Kami berterima kasih kepada Kementerian Lingkungan Hidup yang terus hadir di lapangan. Mereka tidak hanya memberi arahan, tapi juga memastikan upaya penghijauan di Bogor Selatan berjalan efektif,” ujar Rudy.
Ia menambahkan bahwa Pemkab Bogor berkomitmen menyeimbangkan pembangunan dengan kelestarian alam. Menurutnya, keberlanjutan ekonomi tidak boleh mengorbankan ekosistem yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat.
“Perekonomian harus tetap tumbuh, tapi lingkungan juga wajib dijaga. Kami ingin pelaku usaha di wilayah ini memiliki kesadaran yang sama — menjaga alam berarti menjaga masa depan,” tambahnya.
Puncak sebagai Kawasan Strategis Ekologis
Kawasan Puncak dikenal sebagai salah satu wilayah dengan nilai ekologis tinggi di Indonesia. Selain menjadi destinasi wisata unggulan, daerah ini berfungsi sebagai kawasan resapan air penting bagi Jabodetabek.
Namun, dalam dua dekade terakhir, tekanan pembangunan meningkat tajam. Banyak lahan berubah fungsi menjadi area komersial dan permukiman. Hal ini memicu berbagai persoalan, seperti banjir di wilayah hilir, erosi, serta penurunan kualitas udara.
Untuk mengatasi hal itu, pemerintah daerah bersama KLHK terus memperluas kawasan penghijauan dengan melibatkan masyarakat. Strategi ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi ekologis tanah dan menjaga kestabilan tata air di kawasan hulu.
Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat
Bupati Rudy menegaskan bahwa Pemkab Bogor tidak bisa bekerja sendiri. Upaya penghijauan memerlukan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat.
“Penghijauan bukan hanya proyek pemerintah, tetapi gerakan sosial. Setiap pohon yang ditanam adalah investasi untuk masa depan anak-anak kita,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya peran masyarakat lokal. Warga yang tinggal di sekitar kawasan hutan dan lereng Puncak diharapkan ikut menjaga pohon-pohon baru agar tumbuh optimal. Pemerintah akan menyiapkan program pendampingan agar masyarakat mendapat manfaat ekonomi dari kegiatan konservasi.
Salah satu bentuknya adalah program hutan sosial yang memberi kesempatan bagi warga untuk memanfaatkan hasil hutan bukan kayu, seperti madu, kopi, atau tanaman obat. Dengan cara ini, pelestarian lingkungan juga mendukung kesejahteraan masyarakat.
Dukungan dari KLHK
Perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyampaikan bahwa program penghijauan di Bogor Selatan merupakan bagian dari agenda nasional pemulihan ekosistem hulu sungai. Pemerintah pusat berfokus pada daerah dengan tingkat degradasi lahan tinggi.
Kawasan Puncak dinilai sangat penting karena menjadi sumber air bagi jutaan warga di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Dengan memperkuat vegetasi di hulu, risiko banjir dan longsor di daerah hilir bisa berkurang.
KLHK juga berjanji akan terus mendukung Pemkab Bogor melalui bantuan bibit pohon, pelatihan teknis, dan pengawasan berkelanjutan.
Pendidikan dan Kesadaran Lingkungan
Selain kegiatan penanaman pohon, acara tersebut juga diisi dengan edukasi lingkungan untuk pelajar dan warga sekitar. Pemerintah ingin menumbuhkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam.
Anak-anak diajak memahami manfaat pohon dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari penyedia oksigen hingga pencegah bencana. Dengan pendidikan lingkungan yang berkelanjutan, generasi muda diharapkan tumbuh dengan rasa tanggung jawab terhadap bumi tempat mereka tinggal.
Dampak Jangka Panjang
Upaya penghijauan di Bogor Selatan diharapkan membawa dampak positif yang luas. Selain menambah tutupan hijau, langkah ini juga mendukung mitigasi perubahan iklim dan menjaga keanekaragaman hayati.
Rudy menegaskan bahwa proyek ini bukan sekadar menanam pohon, tetapi membangun masa depan yang berkelanjutan. “Kita tidak hanya menanam untuk hari ini. Kita sedang menanam harapan agar generasi berikutnya tetap bisa menikmati udara segar dan air bersih,” ujarnya.
Dalam jangka panjang, pemerintah daerah menargetkan Bogor Selatan menjadi contoh keberhasilan pembangunan hijau di Indonesia.
Seruan untuk Semua Pihak
Di akhir kegiatan, Bupati mengajak semua pihak untuk menjadikan gerakan penghijauan sebagai bagian dari gaya hidup. Ia menyebut bahwa pelestarian alam tidak boleh berhenti di kegiatan seremonial semata.
“Puncak bukan hanya milik Kabupaten Bogor, tapi milik Indonesia bahkan dunia. Dari sini, kita kirim pesan bahwa pembangunan bisa berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan,” tegasnya.
Kegiatan penanaman pohon ini menjadi simbol sinergi antara pemerintah pusat, daerah, masyarakat, dan dunia usaha. Melalui kolaborasi ini, Kabupaten Bogor menegaskan posisinya sebagai daerah yang tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada kelestarian bumi.

Cek Juga Artikel Dari Platform radarbandung.web.id
