jelajahhijau – Cuaca buruk yang melanda wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam beberapa hari terakhir menimbulkan sejumlah bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Hujan deras yang disertai angin kencang terjadi di beberapa kabupaten dan kota, menyebabkan kerusakan fasilitas umum serta menimbulkan korban luka. Aparat pemerintah daerah bersama tim penanggulangan bencana terus berupaya melakukan evakuasi dan penanganan darurat di sejumlah titik terdampak.
1. Hujan Deras dan Angin Kencang Picu Bencana Beruntun
Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur sejak pagi hingga malam hari memicu sejumlah kejadian bencana di berbagai wilayah. Di beberapa kecamatan di Kota Yogyakarta dan kabupaten sekitarnya, dilaporkan adanya banjir genangan, pohon tumbang, serta talud longsor yang menutup akses jalan.
Di kawasan perbukitan, tanah menjadi labil sehingga menimbulkan longsor kecil yang merusak beberapa rumah warga. Sementara di daerah perkotaan, sistem drainase yang tidak mampu menampung volume air hujan menyebabkan sejumlah ruas jalan terendam hingga setengah meter.
2. Dua Korban Luka dan Puluhan Rumah Rusak
Cuaca ekstrem ini menimbulkan korban luka dan kerusakan material cukup besar. Dua orang warga dilaporkan mengalami luka akibat tertimpa pohon tumbang dan material longsoran tanah. Mereka segera dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat dan kini dalam kondisi stabil.
Selain korban luka, tercatat puluhan rumah mengalami kerusakan ringan hingga berat. Beberapa jaringan listrik sempat terganggu akibat kabel terputus dan tiang tumbang. Sejumlah fasilitas umum seperti sekolah, pos ronda, serta jalan lingkungan juga terdampak oleh banjir dan angin kencang.
3. Kendala Penanganan di Lapangan
Petugas dari BPBD DIY, TNI, Polri, dan relawan menghadapi tantangan cukup berat dalam proses evakuasi dan pembersihan. Cuaca yang masih tidak menentu, disertai angin kencang, membuat pekerjaan lapangan harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
Akses ke beberapa lokasi tertutup material tanah dan batang pohon yang cukup besar. Beberapa daerah perbukitan sulit dijangkau karena jalannya sempit dan licin. Meski demikian, tim terus berupaya agar jalur penghubung antarwilayah dapat segera dibuka kembali dan bantuan logistik bisa tersalurkan.
4. Upaya Respons Cepat dan Bantuan Darurat
Begitu laporan bencana diterima, petugas BPBD langsung bergerak melakukan asesmen cepat dan menurunkan tim gabungan ke lokasi terdampak. Warga yang rumahnya rusak atau terendam dievakuasi ke tempat aman seperti balai desa dan sekolah terdekat.
Pembersihan pohon tumbang dilakukan menggunakan alat berat dan gergaji mesin, sementara tim medis siaga di beberapa titik untuk memberikan pertolongan pertama bagi warga yang terluka. Pemerintah daerah juga menyiapkan dapur umum serta bantuan logistik berupa makanan siap saji, air bersih, dan selimut bagi korban terdampak.
5. Imbauan Waspada dan Antisipasi Lanjutan
Pemerintah Daerah DIY mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan. Warga di daerah rawan longsor dan tepi sungai diminta tidak beraktivitas di area berisiko tinggi saat hujan deras berlangsung.
Selain itu, masyarakat diminta aktif melaporkan setiap kejadian bencana ke posko BPBD terdekat agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat. Pemerintah juga berencana memperkuat sistem peringatan dini dan memperbaiki infrastruktur yang rusak agar risiko serupa dapat diminimalkan di masa mendatang.
Cuaca buruk yang melanda DIY menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan menghadapi bencana harus selalu ditingkatkan. Koordinasi antara pemerintah, relawan, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga keselamatan bersama di tengah ancaman cuaca ekstrem.
