jelajahhijau.com PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus menunjukkan performa yang kuat di tengah dinamika ekonomi global. Hingga pertengahan tahun, bank syariah terbesar di Indonesia ini mencatat pertumbuhan pembiayaan sebesar Rp300,85 triliun, meningkat 12,65% year-on-year (YoY) dan berada di atas rata-rata industri perbankan nasional.
Kinerja impresif ini tak lepas dari strategi BSI dalam memperluas portofolio pembiayaan berkelanjutan (sustainable financing). Total nilai pembiayaan berkelanjutan mencapai Rp73,6 triliun, atau sekitar 24,33% dari total pembiayaan yang disalurkan. Angka tersebut membuktikan keseriusan BSI dalam memperkuat peran sebagai bank syariah global yang mendorong transisi menuju ekonomi hijau.
Komitmen BSI pada Ekonomi Berkelanjutan
Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, menjelaskan bahwa peningkatan pembiayaan hijau merupakan bagian dari visi jangka panjang perusahaan untuk menjadi sharia global bank yang inklusif, modern, dan berkelanjutan. Menurutnya, pembiayaan hijau bukan sekadar tren global, tetapi tanggung jawab moral dan sosial untuk mendukung Indonesia mencapai target Net Zero Emission.
“Pembiayaan hijau tidak hanya penting bagi pertumbuhan ekonomi, tetapi juga bagi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial. BSI siap berperan lebih besar untuk mendorong transisi hijau yang inklusif dan sehat,” ujar Anggoro.
Dalam praktiknya, BSI mengimplementasikan prinsip maqashid syariah—nilai-nilai Islam yang menekankan keseimbangan antara kemaslahatan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Setiap kebijakan pembiayaan harus sejalan dengan prinsip ESG (Environment, Social, and Governance), yang menjadi fondasi utama arah bisnis perusahaan.
Fokus Pembiayaan di Sektor Hijau
Sebagai bank syariah terbesar di Tanah Air, BSI aktif menyalurkan pembiayaan pada sektor-sektor yang berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan. Fokus utamanya meliputi energi terbarukan, pengelolaan limbah, pertanian berkelanjutan, serta pembangunan infrastruktur hijau.
BSI percaya bahwa keberhasilan ekonomi tidak hanya diukur dari laba, tetapi juga dari sejauh mana perusahaan memberi dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat. Oleh karena itu, BSI terus memperluas kolaborasi dengan nasabah dan mitra usaha yang memiliki komitmen terhadap ekonomi hijau.
Langkah ini tidak hanya memperkuat citra perusahaan, tetapi juga membangun kepercayaan publik terhadap sistem perbankan syariah yang progresif dan adaptif terhadap isu lingkungan global.
Kolaborasi untuk Gerakan Ekonomi Hijau
BSI memahami bahwa pertumbuhan ekonomi hijau tidak bisa dibangun secara instan. Diperlukan kolaborasi yang kuat antara lembaga keuangan, pemerintah, komunitas, dan masyarakat. Melalui tiga pilar utama—lingkungan, sosial, dan kebijakan—BSI membangun sinergi dengan berbagai pihak untuk mempercepat transformasi menuju ekonomi hijau.
Salah satu langkah nyata adalah penerbitan ESG Sukuk Sustainability senilai Rp8 triliun. Dana tersebut digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang ramah lingkungan, efisien energi, serta memberikan dampak sosial positif. Selain itu, BSI juga telah membentuk lebih dari 10 Desa BSI, yaitu desa binaan yang berfokus pada optimalisasi sumber daya alam lokal serta peningkatan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan berbasis syariah.
Melalui program ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Wakaf), BSI turut memperkuat peran sosial dengan membantu masyarakat sekitar. Program ini tak hanya mendukung pembangunan ekonomi mikro, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan keuangan syariah yang berkelanjutan.
Aksi Nyata di Bidang Lingkungan
Selain pembiayaan, BSI juga terlibat langsung dalam berbagai program pelestarian lingkungan. Perusahaan telah melakukan penanaman lebih dari 50.000 pohon, mengoperasikan 141 kendaraan listrik, serta menyediakan 6 unit charging station di beberapa kota besar.
Di sisi infrastruktur, BSI menerapkan konsep green building melalui pembangunan BSI Tower dan BSI Landmark Aceh. Gedung-gedung tersebut dirancang untuk menghemat energi, meminimalkan limbah, dan mengoptimalkan pencahayaan alami.
Tak hanya itu, BSI juga memasang 70 unit RVM (Reverse Vending Machine) untuk daur ulang botol plastik di wilayah Jawa dan Bali. Langkah ini menjadi bagian dari kampanye internal untuk membangun budaya ramah lingkungan di kalangan karyawan dan nasabah.
Membangun Ekosistem Spiritual dan Sosial
Konsistensi BSI dalam menerapkan prinsip syariah juga tercermin dari pengelolaan tujuh Masjid BSI yang tersebar di berbagai daerah seperti Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Setiap masjid tersebut menjadi pusat kegiatan spiritual dan sosial dengan jumlah pengunjung mencapai lebih dari satu juta jamaah setiap tahun.
Melalui masjid, BSI tak hanya memperkuat nilai religius, tetapi juga membangun kepedulian terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Pendekatan spiritual ini menjadi pembeda utama antara BSI dan lembaga keuangan konvensional lainnya.
Partisipasi dalam Gerakan “Green Step for the Future”
Sebagai bentuk komitmen pada gaya hidup hijau, BSI juga terlibat dalam kegiatan komunitas seperti AliRun Cinta Bumi, sebuah ajang fun run bertema lingkungan dengan tagline “Green Step for the Future.” Kegiatan ini dirancang untuk mengajak generasi muda agar hidup sehat sekaligus peduli terhadap kelestarian bumi.
Melalui kegiatan seperti ini, BSI memperluas pendekatan sosialnya di luar sektor keuangan. Bank syariah ini ingin menjadi bagian dari perubahan gaya hidup masyarakat menuju kehidupan yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan.
Penutup: BSI dan Visi Masa Depan Berkelanjutan
Peningkatan pembiayaan hijau BSI menjadi bukti nyata bahwa prinsip syariah dapat berjalan seiring dengan pembangunan berkelanjutan. Dengan pendekatan berbasis ESG, kolaborasi lintas sektor, dan inovasi keuangan hijau, BSI berhasil menjaga kinerja bisnis yang solid sekaligus membawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
BSI kini tak hanya dikenal sebagai lembaga keuangan syariah terbesar, tetapi juga sebagai agen perubahan menuju ekonomi hijau nasional. Komitmennya pada pembiayaan berkelanjutan menjadi contoh bahwa keberhasilan bisnis dan tanggung jawab lingkungan dapat berjalan beriringan menuju masa depan yang lebih baik.

Cek Juga Artikel Dari Platform capoeiravadiacao.org
